Inilha Raja setan  

Posted by Keong Racun in

http://mudawaly.files.wordpress.com/2009/11/raja-reptile1.jpgNamanya Baalzeboul ,sang Raja Jin, Raja Setan, sosoknya  amat tinggi, ia berjubah hitam, menutup leher hingga kakinya. Ia duduk di singgahsana dan bergaya seperti Firaun yang berkuasa. Ia mengenakan mahkota yang  tinggi, berhiaskan batu akik yang dipoles hingga berkilau, parasnya cemberut setajam dan sekeras potongan batu. Matanya menyala seperti gunung yang meletus.
Takut?.  Jangan, itu hanya itu hanya ilusi, kepada siapa saja yang menemuinya, ia memilih wajah itu. Wajah asli sang raja jin itu sebenarnya biasa saja bahkan buruk, jika pernah menonton film Return of Jedi, lanjutan film lawas Star Wars, ia mirip dengan yoda, tua bungkuk rambut beruban hanya tiga helai, namun memiliki kesaktian, ya sang raja jin ini pun memiliki kesaktian yaitu mengubah wajah dan tubuhnya.
Istana raja setan terletak di lautan, tidak pernah seorang manusiapun pernah melewatinya, dan  disana pesta pora itu masih dilaksanakan. Pesta atas kemenangan bangsa setan atas bangsa  manusia, krisis ekonomi itu mulai berdampak efek domino, dari Amerika Serikat menjalar ke  seluruh dunia tidak ada satu negarapun yang bisa terbebas darinya, tiap-tiap ada negara  bangsa  manusia yang kerepotan karena krisis, para bangsa setan berteriak histeris, melompat-lompat tak karuan,sambil minum arak yang memabukkan.
Namun Baalzeboul tidak ikut larut dalam riuhnya pesta itu, ia memisahkan diri ke beranda, hatinya merasakan ada sesuatu yang besar yang akan terjadi, usianya sudah ribuan tahun, beberapa Manusia Mulia pernah hidup dalam masanya dan dia memilih untuk sembunyi, karena ia tahu, sia-sia dia melawan Orang-Orang Mulia itu, bahkan pada suatu masa ia sempat tertawan oleh Nabi Sulaiman, dipenjara di dalam sumur dan ditutup dengan segel Nabi Sulaiman, kecerobohan manusia bodohlah yang membuatnya terbebas dan bisa berkumpul dan menyatukan dengan bangsa setan.
Tak sengaja ia menatap ke langit, lamat-lamat diperhatikannya bentuk bulan. Bulan baru, bulan sabit itu, Philippines Moon And Planetsmendadak tubuhnya terhuyung, kepalanya pening , seperti tak percaya dia memastikan lagi  apa yang ia lihat, konstelasi antara bulan dan planet venus serta planet jupiter,  membentuk  konfigurasi  seperti wajah yang tersenyum, ia tahu persis, dengan cara inilah  biasanya Tuhan menunjukkan ke-Esa-an-Nya, beberapa orang mulia umumnya hadir  diawali dengan suatu pertanda bintang, dan kali ini ia melihat gejala itu kembali, akankah  bangsa manusia berhasil mengatasi masalahnya dengan bantuan Tuhan, lantas siapa yang  akan diutusnya, periode kenabian telah usai, namun bukan berarti tidak akan ada lagi  manusia yang akan menjadi pemimpin melawan bangsa setan dengan pertolongan dari Tuhan.
Wajah yang cemberut tersebut kini ternganga, dipanggilnya semua pengawal setianya, diajaknya terbang ke arah tempat yang lebih jelas, dimana letaknya akan ada manusia yang akan diberkahi oleh Tuhan kemampuan melawan bangsa setan, Ia tahu bahwa selamanya dia tak akan sanggup melawan ketentuan Tuhan namun sebagai raja setan, dia akan berusaha sekuat tenaga melemahkan perjuangannya, dengan harapan memperlama kemenangannya, dan hanya akan tersisa sedikit saja manusia yang akan menyaksikan kekalahan bangsa setan.
Nalurinya mengarah ke arah Asia, Asia tenggara, Indonesia, kepalanya berdenyut, benarkah di sana nanti akan muncul seseorang yang akan mengalahkan bangsa setan, mengingat sepanjang sejarah, negara itu hanya bisa menang bila melawan saudaranya saja, jika bangsa asing yang masuk, maka bangsa itu dengan mudah diadu domba dan dikalahkan. Namun ia juga sadar dulu bangsa arab seperti itu sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Ia dan seluruh pengawal setianya berputar di wilayah Indonesia. Baalzeboul memerintahkan pengawalnya untuk memanggil agen bangsa setan yang bertugas di sana, namanya ornias, dan seingat dia, orniaslah yang menentang rencana untuk membuat kisruh perekonomian dunia, dan mengemukakan pendapat bahwa jika manusia makin miskin maka ia akan dekat dengan Tuhannya. Pendapat yang waktu itu dianggap salah namun kini disadari ada benarnya.
Ornias datang menghadap, Baalzeboul tanpa basa-basi menanyakan kepadanya bagaimana pantauan ornias akan bangsa Indonesia, Ornias menjawab dengan laporan ringkas bahwa indonesiapun juga tengah dilanda krisis, namun dengan catatan yang unik, beberapa bank yang dulu dikuasai pemburu rente (bunga) dan dimiliki oleh golongan keturunan, kini dimiliki oleh kaum melayu tetapi tetap bukan bangsa Indonesia, dan perubahan tersebut juga mengarah pada perubahan dari perbankan yang berbasis rente atau bunga menjadi syariah, kehidupan beragama semakin harmonis dan memang, sebelum krisis terjadi gelombang pemikiran meninggalkan rente telah terjadi, namun masih lemah karena kekuatan lama masih banyak menjadi pemain walau tidak sekuat dulu, dan berbagai laporanpun mengalir dari mulut ornias dan didengarkan dengan baik oleh baalzeboul.
“Ornias, camkan baik-baik, ini titahku dan  jangan engkau berani melanggar. Titahku adalah, perhatikanlah semua penduduk di negara itu, nanti, akan ada seseorang yang akan mendapat berkah dari Tuhan, dan akan mampu memimpin negaranya bahkan dunia untuk melawan bangsa setan, cari orang itu, musnahkan, jangan sampai ia menjadi pemimpin, cegah dan tutup semua jalan untuk itu, kau kuberi panjiku, kau dapat mengorganisir semua bangsa setan diwilayahmu, agar kau bisa menemukan dan memusnahkan orang itu, dan terakhir, jangan menemuiku jika kau gagal, aku yang akan menemuimu untuk memusnahkanmu, paham?”. Ornias mengangguk perlahan, Baalzeboul mengeluarkan permata diatas mahkotanya dan diberikan kepada Ornias, dengan permata itu, siapa saja dari bangsa setan yang melihat harus mendengarkan perkataan pembawa permata tersebut, seolah-olah Baalzeboullah yang berbicara.
Baalzeboul kembali ke istananya, pesta pora masih berlangsung, namun kegelisahaanya juga tak reda sebab dia yakin, jika waktunya nanti datang, ia akan dikalahkan, dan menjadi terhina.  Tak punya ia kekuasaan, hanya Tuhan yang memiliki kuasa itu, selama ini dia hanya berpura-pura berkuasa, padahal ia berkuasa tak lebih karena tipu daya.
Ditatapnya lagi langit, ditatapnya konstelasi planet dan bulan, dan lirih dia berkata, kali ini kita akan kalah lagi dan akan terhinakan, matanya menatap nanar dan jauh, keputusan Tuhan tidak akan berubah, selamanya, manusia  lebih mulia daripada bangsa setan.

This entry was posted on Kamis, Oktober 14, 2010 at Kamis, Oktober 14, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar